Kesaksian: Yesus mengasihi umat Muslim! (kesaksian DR. NASIR SIDDIQ, jutawan Arab)


(Sid Roth - MC) : Halo, saya Sid Roth. Selamat datang di acara Supranatural (Program TV "It's Supernatural!") . Saya sedang bersama seorang tamu yang sangat menarik. Nenek moyangnya adalah sahabat nabi Muhammad dan dia adalah khalifah pertama dari seluruh dunia Islam. Benarkah demikian Nasir Siddiq?





(Dr. Nasir Siddiq): Betul sekali Sid.

(Sid Roth - MC): Garis keturunanmu cukup luar biasa.

(Dr. Nasir Siddiq): Ya. Karena itulah nama Siddiq sangat identik dengan Abu Bakar Siddiq, khalifah pertama dari dunia Islam

(Sid Roth - MC): Jadi hanya ingin tahu saja apakah kebanyakan Muslim mengenali nama keluargamu?



(Dr. Nasir Siddiq): Tentunya. Jika saya pergi ke Timur Tengah mereka akan mengenali saya Nasir Siddiq dari keluarga Siddiq.

(Sid Roth - MC): Dan bicara soal keluarga, dia berasal dari keluarga yang sangat kaya raya. Tetapi dia sendiri juga cukup kaya. Di usia 35 tahun dia seorang jutawan. Dia memiliki segalanya, mobil dan rumah terbaik, semua yang Hollywood katakan akan membuatmu bahagia. Tetapi coba tebak! Dia menderita sakit yang mematikan. Ceritakan tentang itu Nasir!

(Dr. Nasir Siddiq): Aku menjadi sangat sakit. Dimulai dengan lepuh di samping leher, dan keesokan paginya, lepuhan itu membesar menjadi 1 cm di samping

(Sid Roth - MC): Ini seharusnya tidak terjadi padamu. Tetapi saat itu kamu bekerja 18 jam sehari. Jadi kekebalan tubuhmu menurun sampai di bawah 0.

(Dr. Nasir Siddiq): Mereka melarikanku ke rumah sakit. Aku pingsan dua kali malam itu. Mereka melarikanku ke rumah sakit umum Toronto Kanada di bagian emergensi. Mereka mendiagnosa saya memiliki kasus ruam terburuk di dalam sejarah. Aku sangat merasa kesakitan hingga ...

(Sid Roth - MC): Tunggu dulu. Aku juga pernah kena ruam dan kesakitan. Tetapi saya tidak bisa mati karenanya

(Dr. Nasir Siddiq): Yang ini dari atas kepala saya sampai ke samping wajah, telinga ini, pundak ini. Mereka memasukanku ke rumah sakit keesokan paginya, kuping ini menyentuh pundak ini. Sudah seperti balon saja. Saya terlihat seperti orang sakit lepra, sisi sebelah sini menjadi cacat. Dan kekebalan tubuhku tidak berfungsi.

(Sid Roth - MC): Kamu punya foto waktu itu. Bisakah tunjukkan kepada kami?



(Dr. Nasir Siddiq): Tentunya. Inilah tampangku waktu dirawat di RS. Lepuh, 2 cm, cacar, suhu badan 42 C, dan kerusakan otak. Dalam kondisi ini dengan hipertermia, mereka menunggu aku mati saja.

(Sid Roth - MC) : Para dokter sebenarnya masuk ke ruangan, berdiri di samping tempat tidurmu. Mereka pikir kamu tidak sadar, sedang tertidur.

(Dr. Nasir Siddiq): Ya

(Sid Roth - MC): Apa kata mereka yang kamu dengar?

(Dr. Nasir Siddiq): Mereka memeriksaku dan berkata, "Kekebalan tubuhnya telah mati. Ini telah menjalar ke suluruh tubuh. Kita tidak bisa melakukan apa-apa pada hipertermianya karena otaknya terbakar dengan sendirinya." Dan mereka berkata aku paling akan mati keesokan paginya. Bahkan, mereka membawa Anita keluar ruangan dan menjelaskan bahwa jika saya hidup.

(Sid Roth - MC): Anita ini orang yang bekerja denganmu?

(Dr. Nasir Siddiq): Aku akan buta, telingaku tuli, dan akan ada kerusakan otak. Muka sisi ini akan menjadi lumpuh. Dan kalau pun aku bertahan hidup, aku akan menjadi seperti sayuran. Tetapi paling aku akan mati keesokan paginya

(Sid Roth - MC): OK. Kamu mendengar laporan yang sangat buruk ini. Kamu seorang Muslim. Apa yang seorang Muslim pikirkan jika ia mendapat vonis mati seperti ini?

(Dr. Nasir Siddiq): Allah (awlloh) bukanlah seorang penyembuh. Muhammad juga bukan. Jadi kami tidak berpaling kepada Allah (awllloh) untuk penyembuhan. Kami beranggapan kami akan mati. Tetapi saya takut mati, Sid. Saya sangat takut mati

(Sid Roth - MC): Kenapa?

(Dr. Nasir Siddiq): Aku tidak tahu apa yang ada di akhirat, tetapi aku takut akan hal itu. Dan orang-orang yang aku percayai, para dokter itu yang aku percayai dan mereka menyerah.

(Sid Roth - MC) : Apa yang kau lakukan jika orang-orang yang kamu percayai menyerah dan membiarkan kamu mati?

(Dr. Nasir Siddiq) : Di dalam ketakutan aku berteriak. Aku berkata, "Tuhan jika kamu ada, jangan biarkan aku mati." Itulah yang aku teriakkan. Muhammad tidak datang. Allah (awlloh) tidak datang. Tetapi malam itu di kamar itu, muncul suatu sosok di ujung tempat tidurku. Dan orang ini ...

(Sid Roth - MC): Tunggu dulu. Pernahkah seumur hidupmu kamu melihat sesuatu yang supranatural seperti ini?

(Dr. Nasir Siddiq) : Tidak pernah.

(Sid Roth - MC): Jadi ini kali pertamamu

(Dr. Nasir Siddiq): Ya.

(Sid Roth - MC): OK. Jadi ada suatu sosok ini.

(Dr. Nasir Siddiq) : Ya.

(Sid Roth - MC): Dan apakah kamu ketakutan? Apa yang terjadi?

(Dr. Nasir Siddiq): Tidak. Tidak sama sekali. Aku tidak ketakutan sama sekali. Di tengah malam, aku melihat sosok ini di ujung tempat tidurku dan itu adalah profil dari seseorang dengan cahaya memancar darinya. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Aku hanya bisa melihat profilnya saja dengan cahaya. Aku langsung tahu itu adalah Yesus

(Sid Roth - MC): Banyak orang bilang, "Tapi kamu Muslim. Umat Muslim tidak mengenal Yesus."

(Dr. Nasir Siddiq): Oh tidak, mereka tahu. Jika kamu membaca Alquran, Yesus sering kali disebutkan sebagai seorang yang baik, penyembuh, nabi. Bahkan kelahiranNya pun disebutkan dan bahwa Dia menyembuhkan orang. Tetapi hal utama yang saya tahu dari Islam, katanya Tuhan tidak memiliki anak.

(Sid Roth - MC) : Lihat saja di mesjid di Yerusalem. Ada tulisan seperti itu di atasnya

(Dr. Nasir Siddiq) : Betul sekali. Dia tidak memiliki anak. Orang ini muncul dan mengatakan 2 hal, "Aku adalah Tuhannya orang Kristen, dan Tuhannya Abaraham, Ishak dan Yakub."

(Sid Roth - MC): Tunggu dulu. Sebagai Muslim, bukankah seharusnya Abraham, Ismael dan Yakub?

(Dr. Nasir Siddiq): Ismael seharusnya anak pertama, bukan Ishak. Tetapi bukan itu yang dikatakan sosok ini. Abaraham, "Ishak", jadi bagiku itu sangat berarti. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, keesokan paginya, para dokter yang sama masuk dan berkata, "Kami tidak mengerti apa yang terjadi ini adalah sebuah mukjizat. Lepuhnya mulai hilang.” Bukannya menyebar, lepuhnya mulai berkurang.

(Sid Roth - MC): Waktu mereka bilang begitu, apa yang di pikirmu?

(Dr. Nasir Siddiq): Aku bilang, "Aku tidak tahu apa yang harus kubilang, tetapi ada suatu sosok.”

(Sid Roth - MC): Apakah kamu menceritakannya? Kamu bilang pada mereka? Dan mereka akan menaruhmu di bagian orang sakit jiwa.

(Dr. Nasir Siddiq): Aku bilang pada mereka, "Yesus datang dan Dia menyembuhkanku."

(Sid Roth - MC): Seorang Muslim berkata demikian. Mereka akan mengira kamu gila.

(Dr. Nasir Siddiq): Mereka tidak percaya kepadaku. Dan kasusku menjadi sebuah pertanyaan di kota Toronto, "Mengapa orang ini masih hidup?" Bahkan, karena sudah sangat pulih mereka mengizinkanku pulang. Aku bilang, "Aku tidak ingin pulang." Aku merasa aman di situ. Di ruang kecil itulah aku merasa aman.

(Sid Roth - MC): Kamu ingin sosok itu kembali lagi?

(Dr. Nasir Siddiq) : Ya, tentu saja. Mereka melepaskanku keesokan harinya. Masalahnya, walaupun aku sudah pulih, mukaku masih terlihat cacat. Jadi waktu aku berada di jalan, orang-orang akan menjauh dariku. Mereka tidak mengerti apa yang telah terjadi padaku

(Sid Roth - MC): Tetapi apa yang kamu pikirkan tentang perkataan orang ini, "Aku adalah Tuhannya Abraham, Ishak dan Yakub" Ishak! Yitzhak!

(Dr. Nasir Siddiq): Aku tahu. Aku pikir tunggu dulu. Ini tidak masuk akal. Apakah Yesus ini yang hadir di kamarku, apakah Dia hanya seorang nabi seperti yang diajarkan orang Muslim kepadaku? Ataukah Dia Anak Tuhan seperti yang dibilang orang Kristen.

(Sid Roth - MC) : Tahan dulu. Kita akan mengetahui begaimana Tuhan menyatakan pada Nasir secara supranatural bahwa Dia adalah Anak Tuhan, Yesus adalah Anak Tuhan. Dialah Tuhannya Abraham. Ishak, dan Yakub. Jangan ke mana-mana. Ini sangat menakjubkan. Kami akan segera kembali ke acara Supranatural.

(Sid Roth - MC): Kita sekarang kembali ke acara Supranatural. Halo, saya Sid Roth di sini dengan Nasir Siddiq dan tadinya adalah seorang Muslim. Dia tadinya benar-benar sekarat akibat sakit ruam terparah yang pernah ditangani oleh rumah sakit di Toronto. Sesosok pria datang. Dia tahu secara naluri, Dia adalah Yesus dan Dia begitu memancarkan kasih dan cahaya sehingga penyembuhan mulai terjadi di tubuh Nasir. Para dokter tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi. Mereka melepaskannya dari RS. Dia belum benar-benar sembuh, tetapi dia yang tadinya tidak punya harapan, sekarang bisa meninggalkan RS. Tetapi ada satu masalah karena sosok yang mendatanginya berkata, "Akulah Tuhannya Abrahaman, Ishak, dan Yakub." Dan setahu dia, Tuhan tidak memiliki anak. Tetapi itulah yang dikatakan Yesus. Jadi apa yang kamu lakukan setelah itu?

(Dr. Nasir Siddiq): Aku bertanya-tanya dengan menggebu-gebu. Apakah Yesus benar Anak Tuhan? Aku pulang hari itu, hari yang sama aku dilepaskan dari RS Keesokan paginya, pada jam enam pagi. Entah kenapa aku bangun jam segitu. Aku nyalakan TV. Lalu ada 2 orang pria, seperti sekarang ini sedang membicarakan hal yang aku pertanyakan. Di layar tertulis, "Apakah Yesus Anak Tuhan?" Ya ampun. Kebetulan? Aku pikir tidak. Hal itu yang sedang kupertanyakan dalam hati. Dan mereka membicarakan tentang bagaimana Tuhan mengirimkan AnakNya untuk mati disalib bagi dosa-dosa kita, karena kasihNya kepada kita.

(Sid Roth - MC): Sebagai seorang Muslim, apa artinya ini?

(Dr. Nasir Siddiq) : Ini sangat aneh. Sebagai seorang Muslim, aku diajarkan bahwa untuk tahu kamu akan ke surga, amal ibadahmu harus melebihi dosamu. Dan hanya melalui amal ibadah sajalah. Satu-satunya pengecualian dalam Islam dan itu adalah Jihad. Jihad adalah ketika kamu mati untuk yang kamu yakini. Kamu mati untuk Tuhanmu. Dan sekarang aku mendengarkan dua orang ini berbicara bukan tentang bukan mati untuk Tuhanmu tetapi Tuhanmu mati untukmu. Aku tidak pernah mengalami kasih yang begitu besar dalam hidupku. Dan aku berkata, "Mungkinkah ini benar?" Mungkinkah Bapa Surgawi mengirim Yesus, AnakNya untuk menanggung hukuman atas semua dosaku, semua kesalahanku. Ini semua sangat baru bagiku. Tetapi sangat menarik. Dan dua orang ini berbicara bahwa, "Ya, Yesus Anak Tuhan. Ya, tercatat dalam sejarah, Dia pernah ada di bumi. Ya, tercatat dalam sejarah, Dia menyembuhkan. Dan Ya, tercatat dalam sejarah memang Dia mati di kayu salib dan menanggung hukuman atas dosa-dosa manusia.”

(Sid Roth - MC): Jadi, apa yang terjadi dengan sakit yang menyeramkan itu?

(Dr. Nasir Siddiq) : Selesai program itu, aku berlutut. Mereka membimbingku berdoa. Aku meminta Yesus menjadi Raja dalam hidupku. Aku menemukan sebuah foto lamaku dan aku mulai berdoa kepada Yesus ini, "Dapatkah Engkau membuat wajahku seperti dalam foto ini lagi?" Aku terlihat seperti berumur 75 tahun. Seluruh wajahku mengalami penuaan. Lima hari kemudian, aku bangun jam lima pagi. Dokter bilang, "Jangan garuk lepuhnya. Itu menular." Tetapi aku melihat beberapa pada bantalku. Jadi aku pasti telah menggaruknya di tengah malam. Aku keluar dari kamar, berdiri di bawah pancuran air Sid, selama satu setengah jam. Setiap lepuh dari atas kepalaku, mukaku, telingaku, leherku, pundakku, berjatuhan. Dan kulitnya merah seperti daging mentah. Dan kata dokter akan ada bekas putih. Tapi kamu bisa lihat tidak ada bekas.

(Sid Roth - MC): Jadi, adalah keraguan dalam pikiranmu bahwa Tuhan adalah Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub, dan Yesus adalah Anaknya. Ada Keraguan?

(Dr. Nasir Siddiq): Sama sekali tidak! Aku bilang padamu, "Aku adalah bukti hidup!" Aku yakin akan hal itu.

(Sid Roth - MC): Tetapi apa yang terjadi ketika abangmu, yang kamu kasihi, seorang Muslim, mati dan berada di kamar mayat di negara lain? Apa yang terjadi padanya, Nasir?



(Dr. Nasir Siddiq) : Abangku, dia mati di RS Westmister di London, Inggris. Mereka menaruh mayatnya di kamar mayat. Aku menerima kabar itu lewat telpon. Istriku dan aku mulai berdoa karena kami tahu persis ke mana ia akan pergi. Dan kami mulai berdoa da berdoa. Setelah doa berjam-jam, aku dapat telpon bahwa ia telah bangkit di kamar mayat.

(Sid Roth - MC): Apa ya kira-kira reaksi mereka? Dapatkah kamu membayangkannya?



(Dr. Nasir Siddiq): Aku sih bisa. Dan mereka membawanya kembali ke ruang perawatan intensif. Dan aku pun terbang ke Londong, berdoa dan tumpang tangan padanya. Dan dia pun bangun dari komanya, dan menyerahkan hidupnya kepada Yesus dan menggambarkan apa yang dia lihat. Surga itu nyata, tetapi Sid, neraka juga nyata.

(Sid Roth - MC): Apa yang dia lihat?

(Dr. Nasir Siddiq): Dia melihat tubuhnya sendiri dari atas dan para dokter berusaha menghidupkan jantungnya karena jantungnya telah berhenti berdetak. Kemudian dia menlihat mereka menyerah dan menutupi tubuhnya dengan kain. Dia melihat mereka dari atas. Mereka membawa mayatnya di suatu lift ke ruang bawah tanah, ke kamar mayat.



Kemudian dia mulai jatuh ke suatu tempat yang sangat gelap. Dan ada makhluk di sana, makhluk-makhluk buruk. Sulit baginya untuk menggambarkan karena mereka begitu menakutkannya. Dan akhirnya, selagi dia jatuh ke lubang gepap, dia melihat ke atas dan dia melihat seseorang tersalib. Inilah yang dia gambarkan padaku.



Aku berkata, "Kamu melihat Yesus di kayu salib." Dia bilang, "Tidak, tidak. Aku melihat diriku sendiri di kayu salib." Aku bilang, "Apa?" Dia bilang, "Itu adalah hal terburuk yang pernah kulihat. Aku tidak ingin melihat itu lagi!" Aku berkata, "Kamu layak disalibkan karena upah dosa ialah maut, kecuali kamu percaya Yesus disalibkan untuk dosa-dosamu." Dan diapun menyerahkan hidupnya pada Kristus.

(Sid Roth - MC): Apa katanya tentang makhluk-makhluk di lubang itu?

(Dr. Nasir Siddiq): Dia ketakutan. Dia sangat amat ketakutan. Dia penuh dengan ketakutan. Dia bahkan tidak ingin membicarakan tentang itu, Sid. Ketika kita membicarakan itu, matanya membesar dan seperti berkata, "Aku tidak ingin berbicara tentang itu. Neraka itu nyata!"

(Sid Roth - MC) : Nasir bilang sesuatu yang sangat penting. Tidak penting apakah kamu merasakannya atau tidak, abangnya melihat neraka. Dia melihat lubang ini, monster-monster yang menyeramkan dan dia menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya. Jika seorang Muslim dari latar belakang yang hebat bisa percaya pada Yesus, kamu pun sekarang bisa juga. Jika kamu percaya bahwa Yesus mati untuk dosa-dosamu, semua hal buruk yang pernah kau lakukan, Dia mati bagimu. Katakan, "Kamu menyesal untuk semua hal buruk yang pernah kamu lakukan, semua dihapuskan dan kamu minta Yesus hidup di dalammu dan menjadi Rajamu." Jika kamu melakukannya sekarang, kamu tahu kamu akan ke surga. Kamu tidak perlu berharap-harap. Kamu tidak perlu mengira-ngira. Kamu akan tahu. Mengetahui itu lebih baik daripada mengira-ngira

Anak Tuhan bukan berarti Tuhan beristri kemudian bersetubuh dan memiliki anak. Anak Tuhan berarti Firman Tuhan keluar dari Tuhan dan mengambil rupa Anak Manusia.

* * * * *

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (di surga), kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 3:16)



Judul : Kesaksian: Yesus mengasihi umat Muslim! (kesaksian DR. NASIR SIDDIQ, jutawan Arab)
Rating : 5 out of 5
Ditulis Oleh Unknown
Silahkan di bagikan, klik