Saya Ingin Belajar dari Anda
Seperti biasanya, setiap hari Minggu pagi orang-orang datang ke gereja dan langsung memilih tempat duduk di bangku bagian belakang. Demikian juga dengan pagi ini, kecuali seorang pendatang baru yang langsung menuju ke bangku paling depan.
Setelah kebaktian, Pendeta memberi salam kepada pendatang baru ini sambil bertanya mengapa ia duduk di bangku paling depan. “Saya seorang sopir bus,” jawabnya, “dan saya datang untuk belajar dari anda bagaimana caranya membuat orang-orang berebut duduk di bangku yang paling belakang.”
Setelah kebaktian, Pendeta memberi salam kepada pendatang baru ini sambil bertanya mengapa ia duduk di bangku paling depan. “Saya seorang sopir bus,” jawabnya, “dan saya datang untuk belajar dari anda bagaimana caranya membuat orang-orang berebut duduk di bangku yang paling belakang.”
Orang Baru
Seorang pria baru saja percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Tapi, semangatnya untuk bersaksi ngga kalah besar sama yang udah puluhan tahun percaya Yesus.
Selesai dibaptis, ia pergi ke desa pamannya di pedalaman untuk bersaksi pada orang yang ditemuinya di jalan. Begitu turun dari bis, ia ketemu orang yang ngga ia kenal. Spontan, ia bertanya, “Mas, kenal Yesus, ngga?”
Spontan orang itu geleng-geleng kepala, jawabnya, “Belum, sori aku orang baru di sini. Coba tanya Ibu yang jualan di warung itu!”
Selesai dibaptis, ia pergi ke desa pamannya di pedalaman untuk bersaksi pada orang yang ditemuinya di jalan. Begitu turun dari bis, ia ketemu orang yang ngga ia kenal. Spontan, ia bertanya, “Mas, kenal Yesus, ngga?”
Spontan orang itu geleng-geleng kepala, jawabnya, “Belum, sori aku orang baru di sini. Coba tanya Ibu yang jualan di warung itu!”
SEKOLAH MINGGU
Sekolah Minggu paling top di Semarang dikunjungi oleh pengamat dari pusat. Juri penilai ingin melihat kualitas sekolah minggu yang anaknya terkenal alim-alim itu. Maka ia masuk ke sebuah kelas.
"Selamat Pagi, Anak-Anak." sapa si pengamat.
"Pagi, Pak!" jawab anak-anak serentak.
Pengamat memulai dengan pertanyaan, "Ada yang tau siapa yang telah meruntuhkan tembok Yerikho ??"
"Maaf Pak, Anak di sini baik-baik semua gak ada yang berani meruntuhkan tembok yang bapak maksud." jawab seorang anak dan disertai gumaman anak sekelas tanda setuju.
Dengan marah, pengamat itu masuk ke kantor dan berteriak, "Goblok !! Aku tanya siapa yang meruntuhkan tembok Yerikho malah jawabannya bukan kami!"
Kepala Sekolah pun kaget dan berkata dengan sabar, "Tenang Pak, Anak di sini baik-baik semua kok. Begini saja, Bagaimana kalo kita menghimpun dana untuk membangun kembali tembok yang anda maksud."
"Selamat Pagi, Anak-Anak." sapa si pengamat.
"Pagi, Pak!" jawab anak-anak serentak.
Pengamat memulai dengan pertanyaan, "Ada yang tau siapa yang telah meruntuhkan tembok Yerikho ??"
"Maaf Pak, Anak di sini baik-baik semua gak ada yang berani meruntuhkan tembok yang bapak maksud." jawab seorang anak dan disertai gumaman anak sekelas tanda setuju.
Dengan marah, pengamat itu masuk ke kantor dan berteriak, "Goblok !! Aku tanya siapa yang meruntuhkan tembok Yerikho malah jawabannya bukan kami!"
Kepala Sekolah pun kaget dan berkata dengan sabar, "Tenang Pak, Anak di sini baik-baik semua kok. Begini saja, Bagaimana kalo kita menghimpun dana untuk membangun kembali tembok yang anda maksud."
DI MANA TUHAN?
Sepasang orang tua mempunyai dua anak laki-laki, 10 dan 8 tahun. Kedua anak ini sangat terkenal dilingkungannya sangat nakal. Setiap keributan, mereka pasti terlibat, sehingga kedua orang tuanya dibuat pusing tujuh keliling. Mereka sudah tidak tau apa lagi yang harus diperbuat untuk menasehati kedua anak mereka.
Kebetulan, orang tua ini kemudian mendengar ada seorang guru yang mampu memberikan pengajaran kepada anak-anak nakal dan biasanya berhasil. Karena itu, mereka menghubungi guru ini, dan guru lalu menyanggupinya.
Singkat cerita, guru datang dan ingin berdialog satu-satu dengan anak-anak nakal ini. Ia memanggil anak yang lebih kecil pertama kali, kemudian menyuruhnya duduk. Dengan lunak kemudian sang guru bertanya: "Kamu tahu di mana Tuhan?".
Anak kecil ini tidak memberikan respon, kemudian guru kembali mengulangi pertanyaannya dengan agak lebih keras, "Di mana Tuhan?".
Kembali anak kecil tersebut diam, dan guru kembali bertanya dengan intonasi yang makin meninggi, "DI MANA TUHAN?".
Pada saat itu, anak ini bangkit dari duduknya, langsung kabur, dan mengurung dirinya dalam kamar mandi. Kakaknya kemudian mengikutinya dan dalam kamar mandi kakaknya bertanya, "Ada apa dik?".
Adiknya kemudian menjawab, "Kita dalam kesulitan BESAR, Tuhan hilang dan kita dituduh mencurinya!".
Kebetulan, orang tua ini kemudian mendengar ada seorang guru yang mampu memberikan pengajaran kepada anak-anak nakal dan biasanya berhasil. Karena itu, mereka menghubungi guru ini, dan guru lalu menyanggupinya.
Singkat cerita, guru datang dan ingin berdialog satu-satu dengan anak-anak nakal ini. Ia memanggil anak yang lebih kecil pertama kali, kemudian menyuruhnya duduk. Dengan lunak kemudian sang guru bertanya: "Kamu tahu di mana Tuhan?".
Anak kecil ini tidak memberikan respon, kemudian guru kembali mengulangi pertanyaannya dengan agak lebih keras, "Di mana Tuhan?".
Kembali anak kecil tersebut diam, dan guru kembali bertanya dengan intonasi yang makin meninggi, "DI MANA TUHAN?".
Pada saat itu, anak ini bangkit dari duduknya, langsung kabur, dan mengurung dirinya dalam kamar mandi. Kakaknya kemudian mengikutinya dan dalam kamar mandi kakaknya bertanya, "Ada apa dik?".
Adiknya kemudian menjawab, "Kita dalam kesulitan BESAR, Tuhan hilang dan kita dituduh mencurinya!".
Pendeta naik Haji
Seorang haji bertetangga baik dengan seorang pendeta, rumah mereka berada disebuah lembah dan pada musim penghujan sering kebanjiran. Suatu ketika, hujannya cukup deras, sehingga air cukup tinggi. Karena Pak Haji badannya tinggi besar, dalam perjalanan menuju tempat pengungsian, ia menggendong Pak Pendeta agar tidak tenggelam.
"Apakah Pak Haji pernah mendengar seorang pendeta naik haji?" tanga Pak Pendeta.
"Ah, yang benar saja Pak Pendeta, mana ada?" jawab Pak Haji.
"Lah, yang saya lakukan ini, apa?" kata Pak Pendeta lagi.
"Wah, kalau berita tentang seorang haji membaptis pendeta, apakah Pak Pendeta sudah pernah melihat?" balas Pak Haji
"Ah, yang benar saja, Pak Haji!"
"Pak Pendeta tidak percaya? coba lihat ini!" jawab Pak Haji seraya melepaskan gendongannya.
"Apakah Pak Haji pernah mendengar seorang pendeta naik haji?" tanga Pak Pendeta.
"Ah, yang benar saja Pak Pendeta, mana ada?" jawab Pak Haji.
"Lah, yang saya lakukan ini, apa?" kata Pak Pendeta lagi.
"Wah, kalau berita tentang seorang haji membaptis pendeta, apakah Pak Pendeta sudah pernah melihat?" balas Pak Haji
"Ah, yang benar saja, Pak Haji!"
"Pak Pendeta tidak percaya? coba lihat ini!" jawab Pak Haji seraya melepaskan gendongannya.
Pendeta yang Ngebut Ditilang Polisi
Dua orang pendeta mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Mereka akhirnya diminta untuk berhenti oleh seorang polisi karena kecepatannya melebihi kecepatan maksimum yang sudah ditetapkan.
"Apa yang anda lakukan? Anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi."
Salah satu Pendeta berkata, "Kami mengendarai sepeda motor ini hanya sekedar putar-putar.....lihatlah motor ini memang sangat bagus dan kencang larinya."
Si Polisi menggeleng-gelengkan kepalanya, "Bagaimanapun juga, saya harus menilang anda. Mengemudi seperti itu sangat membahayakan jiwa anda. Bagaimana kalau anda mengalami kecelakaan?"
Kemudian Pendeta berkata lagi, "Jangan khawatir, Tuhan Yesus beserta kami."
Si Polisi berkata, "Wah, kalau begitu saya harus benar-benar menilang anda, karena tiga orang dilarang berada dalam satu motor sekaligus."
Salah satu Pendeta berkata, "Kami mengendarai sepeda motor ini hanya sekedar putar-putar.....lihatlah motor ini memang sangat bagus dan kencang larinya."
Si Polisi menggeleng-gelengkan kepalanya, "Bagaimanapun juga, saya harus menilang anda. Mengemudi seperti itu sangat membahayakan jiwa anda. Bagaimana kalau anda mengalami kecelakaan?"
Kemudian Pendeta berkata lagi, "Jangan khawatir, Tuhan Yesus beserta kami."
Si Polisi berkata, "Wah, kalau begitu saya harus benar-benar menilang anda, karena tiga orang dilarang berada dalam satu motor sekaligus."
Guru Sekolah Minggu Tidak Mau Kalah
Seorang guru sekolah gereja akan bercerita. Ia memulai bercerita :
"Anak, anak, hari ini ibu punya cerita. Begini, Pada saat Tuhan Yesus akan datang ke Yerussalem, ada seorang bernama Pilatus yang hendak melihat kedatangan Tuhan Yesus. Tapi karena badannya pendek, maka ia hendak memanjat pohon."
Tiba-tiba, sekelompok anak-anak berkata,
"Ibu guru, bukan Pilatus tapi Zakheus...."
Anak-anak lainnya juga mulai menimpali. Ibu itu terkejut dan lalu mencari alasan.
"Anak-anak, ibu belum selesai. Nah, karena disitu Pilatus, maka Tuhan berbicara. Hai Pilatus, turunlah... Disitu bukan tempatmu tapi tempat Zakheus...!"
Tiba-tiba, sekelompok anak-anak berkata,
"Ibu guru, bukan Pilatus tapi Zakheus...."
Anak-anak lainnya juga mulai menimpali. Ibu itu terkejut dan lalu mencari alasan.
"Anak-anak, ibu belum selesai. Nah, karena disitu Pilatus, maka Tuhan berbicara. Hai Pilatus, turunlah... Disitu bukan tempatmu tapi tempat Zakheus...!"
Sumber: http://yukketawa.blogspot.com/search/label/Christian%20Jokes%20%2F%20humor%20kristen