Lelaki Budha
Di sebuah desa, hiduplah seorang laki-laki yang sangat baik. Suatu hari, seorang lama (guru agama Buddha di Tibet) melewati desa itu. Laki-laki baik bertemu sang lama.
“Aku ingin mendapat pencerahan, menjadi bijaksana dan pengasih agar bisa menolong makhluk hidup. Apa yang harus aku lakukan?” katanya. Lama menyuruh laki-laki baik untuk bersemedi di hutan dan memberi tahunya doa yang harus dibaca. Jika bisa taat melakukannya, ia akan mendapat pencerahan. Kemudian, laki-laki baik itu pergi ke hutan dan bersemedi di sebuah gua.
Dua puluh tahun sudah berlalu. Laki-laki baik itu akhirnya menghentikan semedinya. Tapi, ia tidak mendapatkan pencerahan. la kembali menemui sang lama.
“Selama dua puluh tahun aku bersemedi dan berdoa sesuai perintahmu. Tapi, aku tidak mendapat pencerahan,” katanya.
“Oh, aku khawatir semedi itu tidak ada gunanya untukmu. Kau tidak akan pernah mendapatkan pencerahan,” kata sang lama.
Laki-laki baik itu menangisi nasibnya. la tidak menyangka semua yang ia lakukan selama dua puIuh tahun telah sia-sia. la pun kembali ke dalam gua dan duduk di batu tempatnya bersemedi selama dua puluh tahun.
“Ah, biar aku teruskan saja semedi dan doaku. Lagipula apa lagi yang bisa aku lakukan,” katanya pasrah.
Tanpa keinginan meraih pencerahan, laki-laki baik itu meneruskan semedinya. Tapi, justru pada saat itulah ia mendapat pencerahan. Dari tubuhnya terpancar cahaya terang. Ternyata, seseorang harus melepaskan keinginannya untuk mendapat pencerahan. Sejak saat itu, si laki-laki baik bisa menolong sesama makhluk hidup dan mengajarkan ajaran Buddha.